SUMENEP, CNI – Pengakuan mengejutkan datang dari warga yang dicatut sebagai saksi pelapor atas kasus dugaan perkelahian antara Niman dan A (Terlapor) yang terjadi di Desa Pananggungan, kecamatan Guluk-Guluk, kabupaten Sumenep, Jawa Timur beberapa pekan lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan diketahui, warga yang dicatut namanya dalam kasus perkelahian itu adalah warga Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, yang diketahui bernama Idris.
Idris kaget dirinya mendapat panggilan dari penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Guluk-Guluk, Polres Sumenep.
Bahkan Idris sudah dua kali dipanggil Polsek Guluk-Guluk untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus perkelahian yang terjadi di Desa Pananggungan pada tanggal 17 Januari 2023 lalu.
Padahal, dari awal dirinya menyampaikan kepada pelapor bahwa dirinya tidak mau dijadikan saksi dalam kasus perkelahian antara dua warga satu Desa tersebut.
”Saya sudah katakan ke Niman (Pelapor), saya tidak mau jadi saksi. Saya tidak tahu persis saat terjadinya perkelahian itu,” kata Idris.
Idris menyampaikan, dirinya sudah dua kali mendapat surat panggilan dari Polsek Guluk-Guluk.
”Sudah dua kali dapat panggilan dari Polsek, tanggal 25 dan 29 bulan januari kemarin,” tambahnya.
Idris berharap kepada Penyidik Polsek Guluk-Guluk untuk tidak mengirimkan surat panggilan lagi kepada dirinya. Sebab, dirinya tidak akan hadir memenuhi undangan tersebut.
”Selain tidak tahu persis saat kejadian. Saya juga keberatan dijadikan saksi oleh pelapor. Karena dari awal saya sudah mengatakan kepada pelapor saya tidak akan jadi saksi dia,” tegasnya.
Sementara sampai berita ini diterbitkan, Kapolsek Guluk-Guluk belum bisa dimintai keterangan. (AS/Red)
