Respon Lsm PAKIS Perihal Renovasi SDN Dumajah 4 Tanah Merah; “Tabayun dan Koordinasi yang Baik”

BANGKALAN, CNI – Dilansir dari media Jurnal Hukum, bahwa H. Syaiful sebagai pelaksana PT. TBP (Tanjung Bumi Indah Permai.red) sebagai pemenang tender untuk proyek rehab gedung sekolah di SDN Dumajah 4, Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan tahun anggaran 2024. Memberikan tanggapan tegas terhadap pernyataan yang disampaikan oleh H. Musawir terkait pemberitaan di beberapa media sosial.
Pernyataan tersebut dinilai sepihak dan tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya.

Dalam sebuah klarifikasi yang disampaikan kepada media, H. Syaiful menegaskan bahwa pemberitaan yang tersebar di media sosial pada hari Sabtu (31/8) kemarin, tidak didasarkan pada informasi yang akurat. Ia menilai bahwa pernyataan H. Musawir yang dianggap memiliki pengaruh di masyarakat Desa Dumajah, seharusnya menyampaikan informasi yang lebih profesional dan berimbang serta tidak terburu-buru membuat kesimpulan tanpa memahami situasi dan kondisi secara keseluruhan.

“Sekelas dia (H. Musawir), saya sangat menyayangkan dengan pernyataannya yang cenderung sepihak dan tidak sesuai data akurat. Biar tahu saja, proyek ini dijalankan sesuai dengan prosedur dan juknis (petunjuk teknis), namun pemberitaan yang tidak valid dapat merugikan semua pihak, terutama anak-anak yang nantinya akan menggunakan fasilitas ini,” ujar H. Syaiful saat ditemui di lokasi proyek. (Senin, 2/9)

Pada pemberitaan yang sudah mencuat di beberapa media sosial, salah satunya memberitakan sorotan tajam tentang besaran anggaran untuk renovasi gedung di SDN Dumajah 4 senilai Rp 600 juta yang dituding asal-asalan dan memantik akan dilaporkan ke Polda Jatim.

Sorotan tersebut dinyatakan tegas oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bangkalan yang baru saja dilantik dari fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dapil 5, yaitu H. Musawir.

Dalam konten tersebut diberitakan, H. Musawir mempertanyakan buruknya pekerjaan renovasi di SDN Dumajah 4 yang menurutnya tak layak dikatakan renovasi, melainkan ditambal sulam. Ia juga menilai proyek tersebut dikerjakan secara asal-asalan tidak mengacu pada anggaran yang cukup besar.

Selain itu H. Musawir menegaskan, jika tidak ada perbaikan mulai dari RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan pengerjaan yang tidak becus, maka dengan tegas ia akan melaporkan ke Polda Jatim, atas dugaan korupsi dana renovasi pada SDN Dumajah 4 sebesar Rp 600 juta.

Diberitakan juga bahwa dalam kasus ini, sebagai politikus PKS yang akrab disapa Ba Sawir meminta pertanggungjawaban kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan atas ketidakbecusan pengerjaan renovasi di SDN Dumajah 4 yang sekarang masih berlangsung. Jika tetap, maka dirinya mengaku akan bertindak secara hukum yang berlaku.


Sementara itu, H. Syaiful sebagai pelaksana proyek juga memaparkan dengan tegas pula, bahwa pekerjaan yang saat ini ia kerjakan menggunakan anggaran sebesar Rp 493 jutaan dengan harga penawaran pada tender waktu itu sebesar Rp 580.083.300.- dengan perencanaan dan standar teknis yang ada.

“Dana empat ratus sembilan puluh tiga jutaan itu hanya untuk rehab tiga kelas dan satu toilet, selebihnya saya alokasikan untuk membenahi beberapa kelas lainnya yang kondisinya tidak layak. Tidak benar kalau anggaran ini sebesar enam ratus juta, dan dana itupun belum dipotong pajak.” Tegas H. Syaiful yang juga mengaku ketua LSM PKB (Penegak Kebenaran Bangkalan)

Tidak hanya itu, pelaksana proyek yang berambut gondrong itu juga akan melakukan pelaporan terhadap H. Musawir yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya.

“Akan saya kumpulkan dulu beberapa berkas dan data hasil tender kemarin yang saya menangkan, dan akan saya laporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum), tunggu saja,” kata H. Syaiful dengan nada serius.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan Yakub, melalui PPKom (Pejabat Pembuat Komitmen) yang sering disapa Yusri menjelaskan, terkait pekerjaan proyek gedung sekolah di SDN Dumajah 4, rehab itu dikerjakan sesuai dengan kondisi atau kemampuan anggaran dan tingkat kerusakan gedung sekolah.

“Rehab itu sesuai dengan kebutuhan aja mas, karena anggarannya tidak cukup untuk rehab total di enam kelas dan satu ruang guru. Dan itu disesuaikan dengan kondisi fisik kelas masing-masing yang beda tingkat kerusakannya,” Jelas Yusri. (Senin, 2/9)

Senada juga disampaikan kepala sekolah SDN Dumajah 4 Eni Farihatin, untuk rehab gedung sekolah yang ia pernah tahu sebelumnya memang hanya tiga (3) ruang kelas dan satu (1) untuk perbaikan toilet.

“Saya belum pernah tahu kalau anggaran itu sebesar enam ratus juta, tapi info yang saya dapat, rehab gedung itu hanya untuk tiga kelas dan toilet saja, maunya sih semuanya” candanya saat ditemui di kediamannya. (Senin, 2/9, pukul 19.30 WIB).


Sementara itu, Ketua Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS), Abdurrahman Tohir, menanggapi hal tersebut dengan memberikan saran dan imbauan, sebaiknya lakukan tabayun dengan komunikasi yang baik diantara pihak. Jangan saling berikan klarifikasi di media, karena hal tersebut akan menjadi konsumsi publik yang kemudian saling tuding yang tidak berujung. Malah akan memberi edukasi publik yang kurang sehat. Selasa, (3/9/2024).

“Ya menurut saya, sebaiknya lakukan komunikasi yang baik, duduk bareng saja, agar hal yang demikian tidak memantik bau aroma wangi dari Badan Pemeriksa nantinya. Sekadar himbauan dan saran dari saya,” ucap Abdurrahman Tohir.

Advertisement

Postingan Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer Minggu ini

spot_img

Berita Terbaru