BANGKALAN, CNI (Cendana News Indonesia) ~ Buset, minyak goreng langka dan mahal. Kelangkaan minyak goreng terjadi sejak Januari 2022. Salah satu bahan pokok yang sedang langka dan viral di tengah masyarakat ini, membuat harga minyak goreng semakin melambung, dan berubah harga. Kelangkaan dan berubahnya harga minyak goreng ini berdampak langsung kepada pelaku UMKM, seperti mereka yang menggeluti usaha makanan cepat saji, mereka terpaksa menaikkan harga jualannya. Jumat 18-03-2022.
Sebagian para pelaku UMKM terpaksa tutup karena tidak adanya minyak goreng. Hingga akhir pekan di bulan Maret 2022 masyarakat di berbagai daerah, khususnya di kabupaten Bangkalan Madura masih menyuarakan keluh kesah kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga. Bu Nur, pedagang gorengan mengatakan kepada Cendana News Indonesia,” kalau harga minyak goreng terus merangkak naik, terpaksa dagang gorengan ini, saya hentikan dulu dari pada rugi,” ungkap bu Nur dengan nada mengeluh.

Abdurrahman Tohir selaku ketua DPP Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) Mengatakan,” terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng ini, pemerintah kabupaten Bangkalan seharusnya peka dan tanggap apa yang menjadi keluhan masyarakat. Dan aparat penegak hukum (APH) seharusnya melakukan tindakan di setiap pusat perbelanjaan dan pasar-pasar tradisional. berikan sanksi, tutup tempat usahanya kalau terbukti menyimpan atau menimbun,” ungkap Abdurrahman.
Pasalnya problem kelangkaan dan mahalnya minyak goreng ini semakin lama semakin menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil atau UMKM. Kini bukan virus covid 19 lagi yang menjadi perbincangan para ibu rumah tangga, melainkan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.” Pungkasnya. (Sfl/Red).