BANGKALAN, CNI – Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Madura Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Melaksanakan Rapat Koordinasi Dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif Dan Responsif Penyakit Menular yang berlangsung di Hotel Rose, pada Rabu, 11 Desember 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesefahaman bersama tentang kelompok dan jenis penyakit menular, program penanggulangan dan upaya yang dapat dilakukan, serta pencatatan dan pelaporannya, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotibah, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjalankan program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular serta upaya promotif dan preventif.
“Rakor ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam mendeteksi dini dan merespons cepat potensi ancaman kesehatan masyarakat. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bangkalan,” ujarnya.
Nur Hotibah juga menekankan bahwa program P2P tidak hanya berfokus pada penanganan penyakit, tetapi juga pada edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat.
“Kami ingin masyarakat lebih memahami pentingnya pencegahan sebagai langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta membahas capaian Program P2P Tahun 2024 serta strategi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program di tahun mendatang.
Diharapkan, hasil dari rapat ini dapat memperkuat peran pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Sementara itu, Abdurrahman Tohir, Ketua Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS), merespon baik atas giat dan program Rakor Program P2P dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinkes Bangkalan.
“Itu bagus dan kami sangat mendukung terhadap program tersebut. Dari program P2P ini diharapkan bermuara pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang berbasis data secara objektif, melalui proses yang telah diatur regulasinya, mulai dari pencegahan, pengobatan sampai pada pencatatan,” kata Rahman, sapaan akrab Abdurahman Tohir.
Namun kiranya kata Rahman Pemerintah melalui dinas kesehatan Bangkalan juga memberi kesempatan dengan membuka publik relation atau semacam forum konsultasi publik yang berbasis medis (kesehatan), baik secara online maupun offline.
“Hal itu menurut saya, agar lebih mudah, cepat dan tepat dalam melakukan tindakan preventif dan promotif maupun edukatif. Bila perlu dibentuk tim khusus dengan skill dan SDM yang disesuaikan,” jelasnya.