BANGKALAN, CNI – Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan melalui TVPuskesmas-Puskesmas mengajak orang tua yang memiliki balita untuk berpartisipasi dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 selama bulan Agustus 2022 ini.
Pemerintah menyediakan vaksin campak rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan 12-59 bulan untuk mendapatkan Imunisasi Kejar (OPV (polio tetes), IPV (polio injeksi), Pentabio (DPT-HB-Hib)).
Masyarakat yang memiliki balita diharapkan memanfaatkan momentum tersebut karena vaksin yang disiapkan membuat anak sehat, aman untuk anak, dan halal. Imunisasi Dasar dan Imunisasi Kejar tersebut dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, sekolah-sekolah, pesantren, PAUD dan juga kelompok bermain di 18 Kecamatan di kabupaten Bangkalan.
Kadinkes Bangkalan Sudiyo, S.kep Ns MM mengatakan, pihaknya menargetkan 65.415 dosis balita mendapatkan imunisasi campak rubela selama BIAN berlangsung ini, kemudian untuk Imunisasi Kejar menargetkan 19.170 dosis balita.
Untuk imunisasi dasar sendiri sebanyak 22 Puskesmas prioritas yaitu Kecamatan Kamal, Kota Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kwanyar, Burneh, Blega, Kokop,, Konang, Tanjung Bumi, Sepuluh, Galis, Tanah Merah, Geger, Kabupaten Bangkalan.
Sementara untuk Imunisasi Kejar sebanyak 19.170 dosis
kecamatan masuk prioritas tinggi dan 3 Kecamatan masuk prioritas medium.
“Kami harap capaiannya bisa seperti tahun lalu, ketika capaian imunisasi saat itu mencapai 95 persen,” ujar Sudiyo, Kadinkes Bangkalan. Senin (29/8/2022).
Dikatakan Sudiyo, sejumlah upaya dilakukan oleh Pemerintah Bangkalan mulai dari sosialisasi yang telah dilaksanakan sejak tiga bulan yang lalu menggunakan segala platform. Namun kesuksesan BIAN seutuhnya tidak hanya bisa dicapai oleh pemerintah sendirian.
Dengan skema pentaheliks atau melibatkan akademisi, pengusaha, komunitas, dan juga media didorong turut serta menyukseskan BIAN 2022 di Kabupaten Bangkalan kali ini.
“Kami kerja sama dengan stakeholders terkait mulai dari persiapan untuk imunisasi. Kemudian dengan swasta dengan komunitas-komunitas kabupaten, kecamatan, PKK, karang taruna, dan pramuka,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga dengan pemerintahan desa bekerja sama dalam mempersiapkan sarana dan prasarana. Selain itu dinkes pun berkoordinasi dengan perguruan tinggi, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. “Pungkas Sudiyo

Sementara capaian vaksinasi kejar saat ini baru mencapai opv 44% dan Rubella mencapai 74% proyeksi dan 86% dari target riil
Sementara itu, Kapus Kamal Hj. Nur Hotibah, S.ST., Bd.M.Mkes.,pun mengatakan, sosialisasi terus digencarkan terutama untuk menangkal atau mengantisipasi adanya hoaks terkait imunisasi di tengah masyarakat sehingga menurunkan minat warga untuk membawa anaknya ke tempat imunisasi.
Terkait vaksin yang digunakan pada BIAN 2022 ini telah dipastikan aman dan halal sehingga jangan dijadikan keraguan untuk memberikan imunisasi pada balita. “Ucap Nur Hotibah
“Kami pastikan, tadi kami rakor dengan Ibu Bupati (Zainab Zuraidah) selaku tim penggerak PKK Kabupaten dan kemudian posyandu sampai dinas pendidikan karena sekolah jadi tempat imunisasi dan bermitra sama perusahaan agar tempat imunisasi dibuat menyenangkan. Poinnya adalah tempat imunisasi tidak membuat segan orang tua, jadi orang tuanya nyaman kemudian anak-anaknya suka,”ujar Nur Hotibah.
Hj. Nur Hotibah pun berpesan, vaksin yang diberikan pada BIAN 2022 aman dan halal sehingga jangan ada keraguan orang tua untuk mengantarkan anaknya ke tempat imunisasi. Jadikan imunisasi pada anak sebagai investasi untuk anak.
“Investasi bukan emas atau rumah saja. Anak yang luar biasa, anak jadi sehat cerdas itu pun investasi. Anak sehat jadi generasi penerus dan mandiri,” tutupnya.
(Sfl/Red)