BANGKALAN, CNI – Even Kacong-Jebbing yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan tuai kritik dari sejumlah pengamat, salah satunya Ketua Umum Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS).
Sejauh ini PAKIS menilai, output atau jebolan even Kacong-Jebbing kurang diberdayakan. Sehingga kurang dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kemajuan pariwisata di Kabupaten Bangkalan.
“Baiknya (even Kacong-Jebbing) itu berikutnya ditiadakan saja, karena tidak ada perubahan yang signifikan dan terkesan hanya hambur-hamburkan anggaran. Kalau ada perubahan ke arah yang lebih baik, even itu silahkan tetap dilanjutkan.” ujar Abdur Rahman Tohir Ketua Umum PAKIS kepada wartawan. Rabu, (9/11/2022)
Lebih lanjut Abdur Rahman Tohir memberikan tanggapan, bahwa mestinya setiap pemenang Kacong-Jebbing diberdayakan dan diarahkan agar terus memberikan edukasi dan promosi, misalnya terkait pariwisata. Sehingga even tersebut lebih terasa manfaatnya.
Alasannya, Kacong Jebbing itu selain kurang berpengaruh pada daya tarik pariwisata, kacong jebbing juga dianggap kurang bermanfaat.
Even yang dilakukan setiap dua tahun sekali tersebut sebaiknya tidak dianggarkan untuk even berikutnya, karena kegiatan tersebut kurang maksimal, terutama dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata Kabupaten Bangkalan. Sejatinya Kacong Jebbing ini diharapkan mampu mempromosikan potensi dan mampu menjadi daya tarik wisatawan dan pelancong untuk berwisata di kota dzikir dan sholawat ini.
Sengaja kami (PAKIS), berikan kritikan agar tahun berikutnya sinergi dengan sektor pendukung pembagunan lainnya, seperti infrastrukturnya, jalan, hotel berbintang, tempat-tempat wisata, pembinaan dan edukasi masyarakat dan lingkungannya, dan lain sebagainya.
Lebih-lebih menyoroti pernyataan kepala dinas dibudpar, yang menyatakan ,”Kami pemerintah Kabupaten Bangkalan, Disbudpar Bangkalan berdasarkan arahan Bupati mengajak para pemirsa penonton pendukung, penonton lainnya yang di Bangkalan maupun diluar hingga manca negara. silakan menonton grand final (kajeb) di Gedung Rato Ebhu, mari ramaikan menonton dan sukseskan acara ini. kita berharap pemilihan kacong jebbing Kabupaten Bangkalan menghasilkan para juara yang bisa mempromosikan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Bangkalan,”ucap Faisol pada awak media.Red).

Apakah seperti nampak dalam video tersebut?”. Antara Kacong danJebbing berjalan bergandengan tangan layaknya bak pasangan penganten?” baiknya lakukan secara budaya dan adat ketimuran, ingat Bangkalan kota dzikir dan Sholawat, apa tidak bisa dengan pola lain yang tidak serperti nanpak dalan video (Kacong dan Jebbingnya berjalan bergandengan tangan.red), menurut saya even Kacong Jebbing itu tidak sekadar untuk “tontonan” tapi juga harus dapat memberikan “tuntunan” serta edukasi akhlakul karimah yang agamislah tidak seperti dalan video itu, terkecuali mungkin mereka para Kacong Jebbing itu telah di nikahkan oleh manager atau kepala dinasnya satu dengan yang lainnya antara Kacong dan Jebbingnya.”ucap Abd Rahman Tohir
Selain itu, saya amati Kacong Jebbing tersebut hanya untuk kegiatan seremonial tertentu di Pemkab Bangkalan, sehingga kontribusi keberadaan muda mudi tersebut sangat kecil. Hal itu juga dikarenakan banyaknya pihak yang kecewa atas peran Kacong Jebbing yang kurang bermanfaat, sehingga kurang penting dilakukan.
Banyak yang kecewa, sehingga perlu dicarikan solusi bersama. Untuk itu PAKIS berharap even berikutnya yang akan datang pemerintah lebih memfokuskan diri terhadap program pelatihan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pengembangan sarana dan prasarana (Sarpras) disejumlah lokasi strategis objek wisata di Kabupaten Bangkalan.
“Jadi meskipun tidak ada Kacong Jebbing, diberbagai sisi lain dilakukan pemberdayaan, yang demikian itu diharapkan mampu manjadi daya saing nantinya,” tegasnya.
Disinggung soal pemilihan duta wisata, Abdur Rahman Tohir menganggap untuk duta wisata dapat dilakukan dengan proses penunjukkan langsung, dan bisa juga dilakukan secara terbuka, misal dengan menggandeng perguruan tinggi. (Syf/Red).