Diduga Curang; Panitia Liga Santri Kabupaten Bangkalan Digugat

BANGKALAN, CNI – Liga Santri 2022 Kabupaten Bangkalan

PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Bangkalan diduga curang dan tidak kooperatif dalam penyelenggaraan liga santri di Kabupaten Bangkalan tahun 2022 kali ini. Penyelenggaraan liga santri tersebut, diduga kuat ada pemain salahsatu dari tim kesebelasan yang pemainnya dari luar santri (bukan santriā€) dan ini menjadi polemik bagi kalangan santri khususnya club Syaichona FC.

Untuk menyelesaikan hal yang kurang koopetatif tersebut, maka club Syaichona FC melakukan audiensi pada panitia pelaksana liga santri. Pada Selasa, (12/7/2022).

Moh. Carror sebagai juru bicara Club Syaichona FC. mengutarakan “bahwa PSSI Bangkalan harus berani mengambil tindakan tegas dan memberikan sanksi terhadap Club yang sudah rell nyata-nyata melakukan kecurangan. Menurutnya telah ditemukan kecurangan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan nama dari Liga santri itu sendiri, panitia diharapkan mengusut tuntas persoalan tersebut sampai ke akar-akarnya hingga problematika ini terselesaikan.ā€ Ucap Carror dengan nada lantang.

Foto ; Moh. Carror saat lakukan audiensi dan protes pada panitia penyelenggara Liga Santri 2022 Kabupaten Bangkalan, pada Selada, (12/7/2022)

ā€œKejadian yang kurang elok dilihat tersebut, menurut Carror harus diperbaiki kembali sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat agar supaya tidak cacat aturan.ā€imbuh Carror.

Masih menurut Carror, ā€œada beberapa temuan kami dilapangan yang rell nyata menciderai kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia dalam persyaratan dan pemberkasan administrasi pendaftaran peserta ;

  1. Mayoritas pemain dari Tim kesebelasan Raudlatut Ulum kemarin mayoritas bukan dari kalangan kaum sarungan (santri), akan tetapi rell dan nyata-nyata mereka kebanyakan dari pemain bayaran dari SSB (Sekolah Sepakbola Bangkalan).
    Bukti paling mencolok adalah Nomor punggung 14 dan 08 yang sering mengikuti kompetisi diluar, dan pernah sparing di Group/Tim Mitra Bangkalan.
  2. Secara kasat mata, pemain tim kesebelasan dari Raudlatul Ulum, mayoritas bukan kelahiran 2004. Itu artinya diduga ada pemalsuan dokumen administrasi.
  3. Kecenderungan Wasit terhadap Hakim Garis, terbukti secara nyata di babak kedua tercatat 3 kali bola keluar lapangan yang rancau arah oleh hakim garis. Dan Wasit
    selalu menunggu instruksi dari Hakim Garis sebelah selatan, setelah ada instruksi, baru wasit memberikan tindakan atau keputusan.

Untuk itu, atas polemik diatas, Maka Carror menggugat/menuntut;

  1. Menunda Jadwal Final dalam 1×7 Hari, Panitia menunda sementara tidak melanjutkan gradual pertandingan ini, mengingat ada kerancuan yang harus diselesaikan sesegera mungkin secara objektif dan serius untuk menghasilkan hal yang positif fair play (sportivitas) dalam liga santri di Bangkalan ini.
    Diharapkan nantinya dari liga santri ini menemukan pemain yang baik untuk dikirim ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
  2. Verifikasi ulang setiap grup (tim) yang sudah masuk semi final sesuai persyaratan dan dokumen administrasi yang baik dan benar, sebagaimana yang telah ditetapkan,
    agar hasil dari liga santri ini benar-benar sesuai dengan penyampaian Wabup dan kodim saat pembukaan kemarin.
  3. Transparansi Dokumen Adminstrasi Pendaftaran dari masing-masing Tim yang lolos semifinal ini.
  4. Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka akan kami adukan kepada PSSI Jawa Timur dan PSSI Pusat mengenai degaan kecurangan yang ada di liga santri Bangkalan ini.
  5. Kami akan mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya hingga persoalan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam audiensi tersebut, Carro dan kawan-kawan mohon izin, bahwa hasil audiensi ini akan kami naikkan dibeberapa media internal dan eksternal yang ada di Bangkalan .ā€pungkas Carror.

Senada dengan Carror, Pengamat bola regional; Rido’i Nababan menanggapi terkait polemik dalam pelaksanaan liga santri tersebut, ā€œsungguh sangat dusesalka dan semestinya panitia penyelenggara ataupun PSSI bertindak dengan menjunjung sportifitas dan bijaksana dalam hal tersebut, apabila ada dan ditemukan kecurangan panitia harus bertindak tegas dengan memberikan sanksi dan bila perlu mendiskwalufikasi.ā€papar Rido’i

Sementara itu, sampai berita ini dinaikkan tidak ada pihak panitia ataupun dari PSSI Bangkalan yang dapat awak media hubungi untuk memberikan tanggapannya. (Aris/Red)

Advertisement

Postingan Terkait 怋

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer Minggu ini 怋

spot_img

Berita Terbaru 怋